Jumat, 20 Januari 2012

Momentum Sudut Dan Rotasi

   Momen Gaya
         Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan salah satu titik sebagai titik acuan.Misalnyaanak yang bermain jungkat-jungkit dengan titik acuan adalah poros jungkat-jungkit. Momen gaya adalah hasil kali gaya dan jarak terpendek arah garis kerja terhadap titik tumpuh. Momen gaya sering disebut dengan momen putar atau torsi, diberi lambang τ ( dibaca : tau ).










Energi Kinetik Rotasi

           Pada saat sebuah benda melakukan gerak rotasi maka energi gerak atau energi rotasinya sama dengan energi kinetik atau energi gerak. Jika sebuah benda dianggap mewakili beberapa buah partikel maka energi kinetik rotasi dapat dipahami dengan pendekatan berikut ini. Sebuah sistem benda dapat dianggap hanya terdiri atas dua partikel yang massanya m1 dan m2. Sistem tersebut bergerak rotasi dengan kecepatan tangensial v1 dan v2, sehingga energi kinetik pertama adalah
Secara umum energi kinetik dalam sistem benda tegar dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

Rabu, 18 Januari 2012

Kesetimbangan Benda Tegar

A.    Kesetimbangan Benda Tegar
          Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan gaya resultan dan momen gaya resultan sama dengan nol. Kesetimbangan benda tegar terjadi pada keadaan benda sebagai berikut.
1.     1.  Benda yang diam (statis)
Contoh: bangunan gedung, jembatan, dan pelabuhan.
2.     2.  Benda yang bergerak lurus beraturan (dinamis)
Contoh: gerak meteor di ruang hampa, gerak kereta api, dan gerak elektron mengelilingi inti atom.
Adapun kesetimbangan benda tegar dibedakan menjadi dua, yaitu kesetimbangan partikel dan kesetimbangan benda.
1.     1.  Kesetimbangan partikel
            Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan dan hanya mengalami gerak translasi (tidak mengalami gerak rotasi).
Syarat kesetimbangan partikel adalah:


1.    2.   Kesetimbangan benda
Syarat kesetimbangan benda adalah:


          Momen gaya merupakan besaran vektor yang nilainya sama dengan hasil kali antara gaya dengan jarak dari titik poros arah tegak lurus garis kerja gaya. Momen gaya dirumuskan sebagai berikut:


              Putaran momen gaya yang searah dengan putaran jarum jam disebut momen gaya positif, sedangkan yang berlawanan putaran jarum jam disebut momen gaya negatif.
            Momen gaya yang diakibatkan pasangan dua gaya yang sama besarnya dan arahnya berlawanan tetapi tidak segaris kerja disebut momen kopel. Benda yang dikenai momen kopel akan bergerak rotasi terus-menerus.











Menggelinding

A.    Menggelinding
Contoh lain penerapan benda yang bergerak rotasi dan translasi adalah gerak menggelinding. Untuk menentukan gaya-gaya yang bekerja pada gerak menggelinding.
Berdasarkan letak gaya yang bekerja pada benda ada dua jenis gerak menggelinding, yaitu:
1.      Gerak menggelinding dengan gaya F berada tepat di sumbu
 Kesetimbangan gaya yang bekerja pada sistem ini adalah:
a.       pada gerak translasi berlaku:


b.       pada gerak rotasi berlaku:





2.      Gerak menggelinding dengan gaya F berada di titik singgung
         Gerak menggelinding dengan gaya F berada di titik singgung. Kesetimbangan gaya yang bekerja pada system ini adalah :
a.      pada gerak translasi berlaku : 

 

b.       pada gerak rotasi berlaku     :














Katrol Tetap

A.    Katrol Tetap
           Penerapan benda tegar yang sering kita gunakan adalah katrol. Katrol yang umumnya berupa silinder pejal homogen memiliki momen inersia sebesar I = m R2. Katrol sering digunakan untuk memperingan pekerjaan. Misalnya untuk menarik timba dalam sumur dan menarik beban pada bidang miring. Pada katrol bekerja gerak translasi dan gerak rotasi. Oleh karena itu, untuk menentukan gaya-gaya yang bekerja pada katrol, kita harus menguraikan gaya pada masing-masing gerak translasi dan rotasi.
1.      Sumbu Dianggap Licin Tanpa Gesekan
Sebuah katrol melakukan gerak rotasi dengan sumbu putar pada titik beratnya. Pada gerak translasi beban berlaku:


Pada gerak rotasi katrol berlaku:


2.     Pada Puncak Bidang Miring
            3. Satu Ujung Talinya Terikat pada Sumbu Katrol





ROTASI BENDA TEGAR


A.    Energi Kinetik Rotasi
            Pada saat sebuah benda melakukan gerak rotasi maka energi gerak atau energi rotasinya sama dengan energi kinetik atau energi gerak. Jika sebuah benda dianggap mewakili beberapa buah partikel maka energi kinetik rotasi dapat dipahami dengan pendekatan berikut ini. Sebuah sistem benda dapat dianggap hanya terdiri atas dua partikel yang massanya m1dan m2 .Sistem tersebut bergerak rotasi dengan kecepatan tangensial v1 dan v2 sehingga energi kinetik pertama dan energi kinetik kedua,  
oleh karena itu, energi kinetik sistem dua partikel tersebut adalah : 
Secara umum energi kinetik dalam sistem benda tegar dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

A.    Menghitung Momen Inersia atau Kelembaman Benda-Benda Homogen
            Apabila benda homogen yang memiliki momen inersia I diputar terhadap sumbu yang berjarak D dari sumbu pusat massa benda,sehingga kedua sumbu menjadi sejajar maka momen inersia dari benda tersebut akan berubah. Secara matematis momen inersia benda dapat dirumuskan :


Berikut ini akan ditunjukkan cara menghitung momen inersia dari berbagai benda homogen.
1.      Batang Homogen (panjang ℓ, massa m, penampang A)
            Apabila batang homogen diputar dengan sumbu putar di ujung batang atau    ditengah batang maka momen inersia dapat ditentukan dengan cara berikut ini.
a.       Sumbu putar di ujung batang
b.      Sumbu putar di tengah batang (pada titik beratnya)
2.      Batang Tipis (tanpa tebal) Berbentuk Lingkaran (massa m)
          Batang tipis berbentuk lingkaran atau sering disebut cincin tipis jika diputar dengan sumbu putar melalui pusat lingkaran dan garis tengah memiliki momen inersia sebagai berikut.
a.       Sumbu putar melalui pusat lingkaran
            Momen inersia terhadap sumbu rotasi melalui pusat lingkaran dan tegak lurus bidang lingkaran.
b.       Sumbu putar melalui garis tengah lingkaran
            Momen inersia terhadap garis tengah sebagai sumbu rotasi.Di rumuskan :



1.     3. Keping (pelat) Berbentuk Lingkaran (massa m)
          Momen inersia pelat berbentuk lingkaran berbeda dengan batang tipis, meskipun sama-sama berbentuk lingkaran. Pada keping (pelat) berbentuk lingkaran, momen inersianya jika diputar dengan sumbu putar melalui pusat lingkaran dan garis tengah dinyatakan dengan:
a.       Sumbu putar melalui pusat lingkaran
Momen inersia terhadap sumbu rotasi melalui pusat lingkaran dan tegak lurus keping,di rumuskan :



b.        Sumbu putar melalui garis tengah lingkaran
1.     4.  Keping Berbentuk Segiempat
            Momen inersia keping berbentuk segi empat berbeda-beda jika sumbu putarnya diubah. Keping tipis segi empat dengan panjang a dan lebar b, massa m sumbu X sejajar a dan sumbu Y sejajar b.
Jika keping diputar terhadap sumbu X maka momen inersianya adalah dapat dirumuskan:


Jika keping diputar terhadap sumbu Y maka momen inersianya adalah dapat dirumuskan :


Jika keping diputar pada titik beratnya z maka momen inersianya adalah dapat dirumuskan :


1.    5.   Silinder Pejal Homogen
            Momen inersia silinder pejal homogen terhadap sumbu silinder sebagai sumbu rotasi adalah dapat dirumuskan :


1.     6.  Silinder Berongga Homogen
Momen inersia silinder berongga homogen dengan jari-jari dalam dan luar R1 dan R2, jika diputar terhadap sumbu silinder sebagai sumbu rotasi akan memiliki momen inersianya dapat dirumuskan :


1.     7.  Bola Pejal Homogen
            Sebuah bola pejal dengan massa m dan jari-jari R,  jika diputar melalui sumbu rotasi garis tengah bola, akan memiliki momen inersia dapat dirumuska sebagai berikut :
























 




 

MOMENTUM SUDUT DAN ROTASI BENDA TEGAR

A.    Momen Gaya
 
           Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan salah satu titik sebagai titik acuan. Misalnya anak yang bermain jungkat-jungkit dengan titik acuan adalah poros jungkat-jungkit. Momen gaya adalah hasil kali gaya dan jarak terpendek arah garis kerja terhadap titik tumpuh. Momen gaya sering disebut dengan momen putar atau torsi, diberi lambang τ ( dibaca : tau ).
A.    Momen Inersia Rotasi Benda Tegar
           Benda tegar adalah benda padat yang tidak berubah bentuk apabila dikenai   gaya luar.
Resultan gaya putar dirumuskan sebagai berikut.
 
Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N . m yang setara dengan joule. mi Ri2disebut momen inersia atau momen kelembaman terhadap sumbu putar, yaitu penjumlahan hasil kali massa tiap partikel dalam suatu benda tegar dengan kuadrat jaraknya dari sumbu. Momen inersia dirumuskan sebagai berikut :
A.    Persamaan Lain Gerak Rotasi Benda Tegar
         Setiap benda berotasi pasti memiliki momentum sudut. Dengan cara yang hampir sama pada gerak translasi, momentum sudut benda yang berotasi akan memiliki nilai yang sebanding dengan momen inersia dan kecepatan angulernya.Dalam dinamika rotasi, jika suatu benda berotasi terhadap sumbu inersia utamanya maka momentum sudut total L sejajar dengan kecepatan anguler ω dan selalu searah dengan sumbu rotasi. Momentum sudut (L) adalah hasil kali momen kelembaman I dan kecepatan anguler ω. Momentum sudut dapat dirumuskan sebagai berikut :
A.    


 


 




Senin, 16 Januari 2012

Ilmuwan Memunculkan Cahaya dari Ruang Hampa

Nilai utama dari eksperimen ini adalah, hal ini meningkatkan pemahaman kita tentang konsep fisik dasar, seperti fluktuasi vakum - partikel virtual yang muncul dan menghilang secara konstan dalam vakum.
Para ilmuwan di Chalmers University of Technology telah berhasil menciptakan cahaya dari ruang hampa (vakum) – mengamati efek yang pernah diprediksi lebih dari 40 tahun yang lalu. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Nature. Dalam sebuah percobaan yang inovatif, para ilmuwan telah berhasil menangkap beberapa foton yang terus-menerus muncul dan menghilang dalam vakum.
Percobaan ini didasarkan pada salah satu yang paling berlawanan dengan intuisi, namun merupakan salah satu prinsip yang paling penting dalam mekanika kuantum: bahwa vakum tidak berarti kehampaan yang kosong. Bahkan, vakum penuh dengan berbagai partikel yang terus berfluktuasi masuk dan keluar dari keberadaan. Mereka muncul, ada untuk sesaat dan kemudian menghilang lagi. Karena keberadaan mereka sangat singkat, mereka biasanya disebut sebagai partikel virtual.
Ilmuwan Chalmers, Christopher Wilson bersama rekan-rekannya telah berhasil membuat foton-foton meninggalkan keadaan virtual mereka dan menjadi foton nyata, yaitu cahaya yang terukur. Pada tahun 1970, fisikawan Moore memprediksi bahwa ini bisa terjadi jika foton virtual dimungkinkan untuk memantulkan sebuah cermin yang bergerak pada kecepatan yang hampir setara dengan kecepatan cahaya. Fenomena, yang dikenal sebagai efek Casimir dinamis ini, kini telah terobservasi untuk pertama kalinya dalam sebuah eksperimen brilian yang dilakukan oleh para ilmuwan Chalmers.
“Karena tidak mungkin membuat cermin untuk bisa bergerak cukup cepat, kami telah mengembangkan metode lain untuk mencapai efek yang sama,” jelas Per Delsing, Profesor Fisika Eksperimental di Chalmers. “Daripada memvariasikan jarak fisik ke cermin, kami memvariasikan jarak listrik ke sirkuit pendek listrik yang bertindak sebagai cermin untuk gelombang mikro.”
Dalam percobaan para ilmuwan Chalmers, foton virtual mementalkan "cermin" yang bergetar pada kecepatan yang hampir setingkat kecepatan cahaya. Cermin bulat pada gambar adalah sebuah simbol, dan di bawahnya adalah komponen elektronik kuantum (disebut sebagai SQUID), yang bertindak sebagai cermin. Hal ini memunculkan foton yang nyata (berpasangan) dalam ruang hampa. (Kredit: Philip Krantz, Chalmers)
“Cermin” terdiri dari komponen elektronik kuantum yang disebut sebagai SQUID (perangkat interferensi kuantum superkonduktor), yang sangat sensitif terhadap medan magnet. Dengan mengubah arah medan magnet beberapa milyar kali per detik, para ilmuwan mampu membuat “cermin” bergetar pada kecepatan hingga 25 persen dari kecepatan cahaya.
“Hasilnya, foton muncul berpasangan dari vakum, yang bisa kita ukur dalam bentuk radiasi gelombang mikro,” kata Per Delsing. “Kami juga mampu membuktikan bahwa radiasi memiliki sifat-sifat yang sama di mana dalam teori kuantum menyebutkan memang seharusnya dimiliki radiasi jika foton muncul berpasangan dengan cara ini.”
Apa yang terjadi selama percobaan adalah bahwa “cermin” mentransfer beberapa energi kinetiknya ke foton virtual, yang membantu mereka untuk terwujud. Menurut mekanika kuantum, ada berbagai jenis partikel virtual dalam vakum, seperti yang disebutkan sebelumnya. Göran Johansson, seorang professor fisika teoretis, menjelaskan bahwa alasan mengapa foton-foton muncul dalam percobaan ini adalah karena mereka kurang massa.
“Energi yang relatif sedikit dengan demikian diperlukan dalam rangka membangkitkan mereka dari keadaan virtual mereka. Pada prinsipnya, kita juga bisa membuat partikel lainnya dari vakum, seperti elektron atau proton, tapi itu akan membutuhkan energi yang lebih banyak. “
Para ilmuwan menemukan foton yang muncul berpasangan dalam percobaan yang menarik ini untuk mempelajari detailnya dengan lebih dekat. Foton-foton ini mungkin dapat digunakan dalam bidang penelitian informasi kuantum, yang meliputi pengembangan komputer kuantum.
Bagaimanapun juga, nilai utama dari eksperimen ini adalah, hal ini meningkatkan pemahaman kita tentang konsep fisik dasar, seperti fluktuasi vakum – partikel virtual yang muncul dan menghilang secara konstan dalam vakum. Diyakini bahwa fluktuasi vakum mungkin berhubungan dengan “energi gelap” yang mendorong percepatan ekspansi alam semesta. Penemuan percepatan ini diakui tahun ini dengan penganugerahan Hadiah Nobel dalam Fisika.
Kredit: Chalmers University of Technology
Jurnal: C. M. Wilson, G. Johansson, A. Pourkabirian, M. Simoen, J. R. Johansson, T. Duty, F. Nori, P. Delsing. Observation of the dynamical Casimir effect in a superconducting circuit. Nature, 17 November 2011; 479, 376–379. DOI: 10.1038/nature10561
Sumber : FaktaIlmiah, 17 November 2011

Transistor Terkecil Dibuat dari Goresan Pensil

Dalam satu goresan pensil mungkin dapat disusun ribuan transistor. Bagaimana tidak, untuk membuat sebuah transistor terkecil di dunia, hanya cukup 10 atom graphene dari bahan baku pensil, grafit. Seperti dilaporkan dalam jurnal Science edisi terbaru, kesuksesaan ini buah kolaborasi Dr Kostya Novoselov dan Profesor Andre Geim dari Sekolah Fiiska dan Astronomi Universitas Manchester, Inggris. Berkat temuannya, sebuah transistor dapat dibuat dengan ukuran lebih kecil dari sebuah molekul.

Semakin kecil ukuran transistor, semakain besar peluangnya menanamkannya dalam rangkaian sebuah chip. Sejak chip pertama kali dikembangkan tahun 1960-an, para ilmuwan terus berusaha memperkecil ukuran sebuah transistor karena pengaruh hukum Law yang dikemukakan Gordon Moore, pendiri Intel. Hukum yang sebenarnya prediksi Moore tersebut menjadi target perusahaan chip untuk melipatgandakan jumlah transistor dalam satu keping chip prosesor setiap dua tahun.

Miniaturisasi transistor terus menjadi tantangan dalam industri komputasi. Namun, teknologi berbasis silikon yang dipakai saat ini diperkirakan menghadapi batas antara 10-20 tahun ke depan. Ukuran sebuah komponen dalam chip tidak mungkin diperkecil kurang dari 10 nanometer karena pada kondisi tersebut semua oksida semikonduktor, termasuk silikon, tidak terkontrol jika dicetak di atas permukaan seperti air yang diteteskan di atas loyang panas.

Graphene dapat menjawab tantangan tersebut karena tetap stabil pada suhu tinggi dan bersifat konduktif atau menghantar listrik dalam ukuran satu nanometer sekalipun. Penelitian di Manchester telah membuktikan kemampuan graphene membentuk komponen listrik yang berkuran di bawah 10 nanometer.

Namun, jangan berharap dulu bisa membuat superprosesor dengan transistor ini. Sebab, fokus peneliti baru pada tahap memperkecil ukuran transistor dan belum sampai pada tahap merangkainya menjadi sirkuit elektronika.

"Lagipula, belum ada teknologi yang dapat memotong dalam ukuran nanometer secara presisi. Namun, ini sama besarnya dengan tantangan yang harus dihadapi pascasilikon. Setidaknya, kami punya material yang dapat memenuhi tantangan tersebut," ujar Geim.

Material ini ditemukan pertama kali oleh Geim dan timnya empat tahun lalu dan menjadi topik hangat dalam penelitian fisika dan material saat ini. Graphene merupakan material pertama yang memiliki ketebalan satu atom karena bisa digambarkan sebagai atom-atom grafit yang disusun berjajar.

Sumber: http://www.budakfisika.net

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons